Author: Nerisse Arviani I (Issek)
usern twitter: @nrsarvn
Genre: Happiness, and Friendship
Main Cast: -Do Kyung Soo
-Oh SeHun
-Me (Kim Kyung Hirumi)
Other cast: Lu Han, Zhang Yi Xing(Lay)
di FF ini,kebanyakan berbahasa Indonesia, bahasa Korea belum terlalu tau hehehe :D
********
DONT PLAGIATRISM!! HAPPY READING^^
Musim gugur yang di Seoul, Korea Selatan..
"kring..kring" suara bel sepeda yang nyaring memanggilku. Pagi ini aku akan bersepeda dengan Dio. orang yang sangat aku cintai dan sayangi.
"kita mau kemana Hirumi?" tanya Dio menatapku.
"Kemana yaa~~kita ke taman yang dulu saja bagaimana? Aku ingin bermain disana:D" jawabku dengan wajah riang. Dio tersenyum dan itu jawabannya.
-Di Taman Babbol-
Dio mengandeng tanganku dengan eratnya yaaah seperti tidak ingin kehilanganku. Aku sangat menyukai orang satu ini, sangat-sangat menyukainya. Dia baik tapi terkadang cuek sekali. Kami sudah berpacaran kira-kira 3 tahun hehehe._.
"Lihat Dio, ada merpati.." kataku sambil menunjuk kearah merpati yang sedang bermain-main.
"kau mau bermain dengan mereka?" tanyanya dengan lembut.
"iyaaa..kajja Dio, kita kesanaaa" ajakku dengan menarik-narik tangannya.
Kita berdua menikmati bermain bersama, tak lupa Dio memotretku dengan SLR yang dia bawa dari rumah. Seru sekali hari itu, kita bersama-sama tanpa ada yang menghalangi.
setelah lelah kami duduk di kedai dekat taman.
"kau pesan apa?" tanya Dio
"pesan jus strawberry dengan taburan chococips diatasnya" jawabku
"baik" jawab pelayan yang ada di hadapan kami.
Dio memesan jus orange kesukaannya. Sungguh perbedaan yang nyata. Sambil menunggu pesanan datang, Dio mengambil lagi gambarku yang sedang toleh kanan-kiri. Aku yang menyadarinya langsung mengambil dan melihat hasil jepretan kekasihku itu. Kami tertawa-tawa melihat hasil jepretan tadi. Dan makanan datang..kami langsung menikmatinya
-Sampai didepan rumah-
"Hirumi,jadi tidak kita ke Daegu?" tanya Dio memastikan
"tentu saja, nanti yaa...aku bbm kamu" jawabku dengan tersenyum
"baiklah, aku tunggu yaaa oh iya nih bawa kameraku, ini jaminannya" sambil Dio memberikanku kameranya. Aku hanya mengganguk dan melambaikan tangan ke arah Dio.
Hari ini sungguh menyenangkan, diajak sepedaan dan nanti sore akan diajak ke Daegu sama Dio~~tiba-tiba....
"Hirumi!!" panggil Sehun, yaa suaranya terdengar meneriakiku.
"mwo oppa?" jawabku dengan senyuman.
"kau darimana saja? Aku cari tak ada!" bentak Sehun, Sehun adalah kakakku. Dia yang selama ini merawatku, kami hanya tinggal berdua saja.
"aku kan sudah katakan padamu! Apa kamu aniya membaca pesanku?" tanyaku dengan heran
"aniya! Itu tidak penting! Sana masuk" bentaknya dengan egois. Tidak ku sangka, Sehun berubah hari ini padahal hari ini hari yang menyenangkan.
Dikamar. Aku menangis karena itu pertama kalinya, Sehun membentakku. Aku tak dapat membendung rasa kecewa terhadapnya.
Sehun yang mendengar suaraku menangis dari depan kamarku. Langsung membuka pintu dengan perlahan.
"apa yang kau mau? Kau sudah membentakku!" kataku dengan rasa kecewa
"mianhae...aku.." jawab Sehun duduk didekatku dan menatap mataku dalam-dalam
Aku tetap menangis, "Oppa, kamu jangan berubah dong, aku nggak mau!!"
"mianhaee sayang" jawab Sehun langsung memelukku dengan erat.
Dan, akhirnya aku dan Sehun....menangis bersama dalam pelukan hangat kakak dan adik.
Sore jam 5...
Dio menjemputku tepat didepan rumahku seperti tadi pagi. Aku pamit dan langsung bergegas pergi tak lupa juga membawa kamera Dio yang tadi dititipkan kepadaku.
-dalam kereta-
"Hirumi, pakai ini nanti di Daegu dingin sekali udaranya" kata Dio sambil memakaikanku syal kesayangannya.
"bagaimana dengan kamu?" tanyaku bingung.
"tak apa, aku sudah bawa syal lainnya" jawabnya sambil tersenyum manis.
"baiklah, oh iya..ini kameramu, berat sekali" kataku sambil memberikan kembali kameranya.
"kau tidak gunakan ini dirumah?" tanyanya dengan mengecek gambar-gambar yang ada didalamnya.
"tidak,aku ingin baterainya awet dan kita bisa ambil obyek di Daegu" jawabku dengan senyum jail.
"hahahahaha kau ada ada saja" jawabnya dengan mengusap kepalaku.
Pengalaman pertamaku ke Daegu dan tentunya dengan kekasihku itu menyenangkan.
-sampai di Daegu-
Pada saat aku akan turun dari kereta, aku disenggol seseorang dan Dio langsung menarik tanganku dan memelukku. Dan kita berpelukan di depan pintu kereta.
"gumawo Dio" kataku dengan malu-malu.
"toragada Hirumi" jawabnya dengan senyum manis.
Kejadian itu membuat pipiku merah dan malu...tapi menyenangkan di peluk Dio untuk ratusan kalinya.
"kajja Hirumi! Ada kedai makanan disana" ajaknya dengan menggandeng tanganku.
"kajja Dio" jawabku.
Benar saja, udara di Daegu sangat dingin. Kebanyakan disini orang memakai baju tebal,jaket double, dan topi untuk tetap hangat.
Dio dan aku berjalan menuju kedai dekat Stasiun Cheonan. Tiba-tiba...dua orang namja..
"Hirumi, Dio" panggil dua orang yang hampir bersamaan.
"annyeonghaesseo" jawabku dan Dio "Loh, Luhan..Lay, sedang apa kalian disini?" tanyaku heran.
"kita berdua sedang pacaran seperti kalian hehehe" jawab Luhan. Lay menatap Luhan dengan pandangan jijik. Luhan hanya meringis-meringis
"hahahaha, ada-ada saja, kajja..kami akan ke kedai sana" ajak Dio dengan ramah.
"kajja!" jawab Lay. Luhan memandangku dengan pandangan tidak biasanya, aku merasa aneh dengannya.
-Di kedai-
"hahahaha" tawa renyah kami memecah suasana dingin di Daegu. "sebentar ya, aku mau kekamar mandi" ijin Dio, dan Lay memesan kemeja pesanan. Dan sekarang aku hanya berdua dengan Luhan.
"Hirumi..saranghae" gumamnya dengan nada tak begitu jelas.
"apa? Kau bicara apa?" jawabku kaget.
"udara di Daegu dingin yaaaa...." alih pembicaraan Luhan. Aneh, perasaan aku mendengar Luhan bicara "saranghae" padaku.
Tiba-tiba..Luhan mendekatiku dan mengalungkan syalnya padaku. Dengan tatapan dalamnya, aku berbalik menatapnya dengan bingung. Dio dari toilet melihat Luhan mengalungkan syalnya padaku. Dio berubah wajah menjadi badmood-_-Lay masih memesan. Dasar anak lelet
"hey!" sapa Dio dengan tatapan aneh.
"oh,kau sudah kembali?" tanya Luhan.
"kau bisa lihat tidak?" ketus Dio, aku merasakan Dio cemburu, ya seperti ini kalau Dio cemburu.
"mianhae, aku hanya...." kata Luhan tertunduk bersalah. Dio hanya diam dan duduk didekatku.
"kau kenapa?" tanyaku pada Dio. Jawaban Dio hanya diam sambil menatap Luhan yang masih tertunduk bersalah didepanku.
Suasana berubah menjadi tidak nyaman, aku langsung berdiri dan menghampiri Lay di meja pesanan. Dio langsung menatap kepergianku. Luhan hanya diam.
"Lay, bantu aku" pintaku.
"ada apa?" jawabnya sambil membawa pesanan kami. Aku langsung menceritakannya di meja depan meja pesanan dengan sigap.
"gampang, Dio tuh labil anaknya" jawabnya setelah mendengar ceritaku.
Kami kembali kemeja..kelihatannya keadaan mereka belum membaik.
"tadaaaaaaa!! Pesanan sudah siap" kataku dengan riang memecah keheningan diantara mereka. Dio dan Luhan yang sedang diam dan melamun langsung kaget.
"kaget ya? Mian...hehehe" jawabku melihat ekspresi kaget mereka yang lucu.
"gumawo Hirumi" kata Luhan dengan senyum imutnya.
"gumawoo sayang" kata Dio habis setelah Luhan berbicara.
"sama-sama Luhan dan sayangku" jawabku dengan senyum manis.
Kami menghabiskan makanan dan minuman yang ada sambil bercerita-cerita. Setelah kenyang dan merasa cukup, Luhan dan Lay pamit untuk pulang duluan. Aku melambaikan tangan kepada keduanya.
-di bukit Sokcho, Daegu-
"lihat deh Hirumi,bintang itu indah sekali" tunjuk Dio.
"iyaa ya, apalagi dilihat dengan orang yang aku cintai" jawabku dengan senyum
"kamu itu seperti bintang disana,tapi kamu bintang yang hidup di bumi" kata Dio meromantiskan diri. Aku tersenyum mendengar cara Dio mengungkapkan perasaan.
"Oh iya, Hirumi, boleh aku minta satu.." tanyanya.
"minta apa?" tanyaku balik
"aku ingin sekali menciummu" jawabnya dengan tatapan sayang. Aku kaget dan mengganguk dengan senyum ingin.
Dio mencium bibirku dan rasa sayang itu mengalir lewat ciuman itu, ciuman pertama Dio dan aku...kami seakan berasa terbang tinggi..dimalam yang dingin ini.
Dio menyudahinya dengan senyuman dan duduk didepanku bersimpuh..
"Hirumi, saranghae" katanya sambil memelukku.
"aku juga cinta padamu Dio, aku ingin terus bersamamu.." jawabku.
"aku mau menikah denganmu" katanya dengan melepas pelukan dan menatapku
"apa?" tanyaku lagi
"will you marry me?" ulangnya.
aku diam sejenak memikirkan ulang, bagaimana dengan nasib Sehun nantinya..
"apa yang kau pikirkan? Sehun kah?" tanyanya yang melihat wajahku. Aku mengganguk.
"kalau kamu mau, menikah saja dengan Dio" seorang yeoja berbicara dari belakang.
"bagaimana dengan nasib Se.." jawabku "Oppa!!!" panggilku dan langsung memeluknya
Ternyata Sehun yang ada dibelakangku..perasaan senang melihatnya tersenyum.
"Dio, jaga Hirumi baik-baik, aku restui kok. Eomma dan Appa Hirumi juga sudah merestuinya" kata Sehun dengan senyumnya.
"darimana oppa tau?" tanyaku heran.
"pokoknya Eomma sm Appa sudah mengijinkannya" jawab Sehun. Aku langsung memeluk Sehun lagi dan senang.
"bagaimana?" tanya Dio yang melihatku senang.
"Yeah~I will marry with you" jawabku terharu dan dengan senyum manis.
Dio langsung memelukku dengan rasa sayang dan bahagia. Sehun juga ikut terharu.
Sementara itu Luhan yang melihat dari kejauhan bersama Lay hanya bisa menangis sedih.
"Ikhlaskan kawan..." kata Lay menyemangati. Luhan hanya memberikan senyum pahit.
*THE END*
Eh nama koreanya lucu ya :) 5 suku kata, biasanya 3 suku kata soalnya :p oh ya Sehun cast-nya jadi cewek ya? Kok yeoja sih? :o aku kaget hlo.. Harusnya kalo kakak-adek marganya sama. Jd 'Oh' atau 'Kim' aja..
BalasHapus